Dugaan Hidup Redhakah？

ZR Dugaan dalam hidup ini bagai kan bayang pada diri kita selagi ada nafas ada dan selagi bergelar insan. Aku juga sentiasa ada dugaan， selalu fikirkan beratnya dugaan aku. Tapi aku sedar ada lagi yang lebih hebat dugaannya selain aku. Saat kawan ku kiri dan kanan bercerita tentang dugaan masung masing， membuat aku juga menitiskan airmata， simpati mudah hadir， walau hakikat tidak pernah surut air mata untuk diri sendiri. Kisah teman yang rapat bukan untuk membuka aib sekadar perkingsian dalam ruang kehiduoan. Saat dugaan hadir redhakah kita？ benarkah kita redha， susah untuk kita sendiri menilai redhanya kita. Aku masih emosi bila setiap kali aku ingati dugaan teman teman rapatku， berlainan orang， berlainan cerita， bagaimana perasaan kita saat dimaklumkan hidup kita cuma setahun yg dianggarkan， apa yang kita dapat rasakan ？ benar aku walau cuma@mendengar tetap merasa， Ya Allah jika aku dimaklumkan begitu mampukah aku untuk terus berdiri. Hiba aku bila teman bercerita akan kebimbangannya， keluh kisahnya dan rasa takut yang bersarang， aku yang menjadi pendengar benar kelu jua， tapi aku harus@menjadi kekuatan untuk dia， aku harus memberi kata yang menguatkan hatinya. Puas aku mengucapkan agar sabar dan yakin yang meramal cuma insan dan segalanya ditangan Iilahi， puas juga aku pujuk nya sabar dan redha， tapi aku tidak pasti aku sendiri dalam dugaan selama ini redha atau sekadar redha pada mulut tapi hati kadang berat untuk menerina. Payah sebenarnya untuk jujur dalam redha， banyak yang berlaku ， entah ikhlas atau tdak saat aku tuturkan ikhlas. Entah aku sendiri was was.Cuma aku memohon agar tiap perkara dugaan yang berlaku， moga Allah menetapkan untuk aku redha， untuk aku menerima sebagai penebus dosa dosaku， untuk aky lebih mengenal Allah， kerana dugaan itulah yang membuatkan kita hampir pda Allah.